Laman

Jumat, 27 Juni 2014

Tips memelihara ikan mas koki

Penyebab ikan mas koki ini gampang stres dan mati itu karena ada nya kandungan amonia di dalam air tersebut dan amonia itu di sebabkan oleh kurang nya beberapa faktor yang berkaitan dengan tempat atau air tersebut.

 Amonia dapat di minimalisir yaitu dengan berbagai cara, dan cara yang paling mudah dan sederhana yaitu dengan sering nya membersihkan kolam atau akuarium atau di kuras habis, selain itu bisa juga menggunakan sistem biofiltrasi.

 Namun cara ini biasa nya di gunakan hanya di akuarium saja dan sistem kerja nya itu dengan membuatkan tempat untuk penyaringan air yang ada dalam akuarium tersebut, bisa menggunakan batu kerikil atau batu yang khusus buat biofiltrasi.

 Nah jika langkah itu sudah di lakukan, atau istilah nya amonia sudah dapat di atasi, selanjut nya kita tingal lakukan penerapan alat pendukung untuk keberlangsungan hidup nya yaitu oksigen, dan oksigen bisa di dapatkan dengan memasang gelembung pada kolam tersebut.

 Selain itu pencahayaan  juga sangat penting untuk menunjang keberlangsungan hidup ikan mas koki ini jadi usahakan cahaya ini harus bisa langsung masuk dan di serap oleh ikan mas itu sendiri. Ingat ikan mas koki ini sangat rawan terhadap berbagai penyakit sehingga jangan anggap sepele hal yang berkaitan dengan hidup ikan mas koki ini.

 Kemudian jika semua prosedur sudah di jalani saya jamin semua ikan mas koki peliharaan anda di pastikan aman dan terbebas dari bakteri atau penyakit yang dapat membunuh nya, jadi jangan sungkan dan jangan ragu untuk memelihara ikan mas koki  jika anda sudah mengetahui penyebab kematian nya itu.

 Banyak orang yang enggan dan kapok memelihara ikan mas koki ini dengan alasan yang sama  yaitu “ mudah mati “, padahal jika kita tahu penyebab kematian nya itu tentu saja kita akan merasa nyaman dan aman memelihara ikan mas koki di rumah.

Cara budidaya ikan mas koki

Persiapan 

Budidaya ikan mas koki bisa dikerjakan di akuarium. Ukuran akuarium yang bisa dipakai panjang 80 cm lebar 40 cm serta tinggi 40 cm. 

Jumlah akuarium yang bisa dipakai dapat 4 buah akuarium.Wadah akuarium yang dapat dipakai untuk memijahkan induk mas koki terlebih dulu diisi oleh air dengan ketinggian 20 cm. Air didiamkan sepanjang 1 hari. lantas diberi substrat seperti eceng gondok. Manfaat eceng gondok dipakai untuk tempelkan telur ikan koki serta untuk merangsang pemijahan. 

Seleksi induk 

Induk ikan yang dapat dipijahkan situasinya mesti sehat, lincah serta sudah masak telur (gonad).

Ciri induk jantan 

- Apabila diurut di bagian perut dapat keluar cairan berwarna putih susu 

- Ada benjolan kecil warna putih pada tutup insang atau kadang-kadang pada jari-jari pertama sirip dada 

- Wujud dubur oval serta kecil 

Ciri induk betina 

- Apabila diurut di bagian perut dapat keluar cairan kuning berbentuk telur ikan koki 

- Di bagian perut agak membesar 

- Wujud dubur besar serta bulat 

Sistem pemijahan 

Induk yang dapat dipijahkan diseleksi dahulu. perbandingan induk jantan serta betina yakni 1 : 2. Sistem pemijahan dapat berjalan dicirikan dengan saling berkejaran pada induk jantan serta induk betina. Induk dapat berhenti memijah apabila sudah mengeluarkan telur serta spermanya serta dicirikan dengan tidak saling berkejaran lagi. 

Apabila selesai memijah maka induk mas koki dipisahkan dari akuarium dikarenakan apabila tidak dipisahkan maka induk tersebut dapat mengonsumsi telurnya sendiri 

Penetasan 

Sistem penetasan dapat berjalan lebih kurang 2 - 4 hari. Apabila telur ikan yang tidak terbuahi dapat membusuk serta tak lagi menetas hingga dapat gampang diserang oleh jamur. Suhu air pada akuarium lebih kurang 24-28 derajat celcius. akuarium juga butuh diberi aerasi untuk mensuplai oksigen.

Sesudah menetas larva tetap memiliki kandungan kuning telur sehingga belum butuh diberi pakan. Sesudah kuning telur habis larva dapat diberi saringan dapnia atau kuning telur ayam yang sudah direbus.

Senin, 10 Februari 2014

Kinematika Gerak


Pernahkah Anda melihat atau mengamati pesawat terbang yang mendarat di landasannya? Berapakah jarak tempuh hingga pesawat tersebut berhenti? Ketika Anda menjatuhkan sebuah batu dari ketinggian tertentu, berapa waktu yang dibutuhkan hingga mencapai permukaan tanah? Semua pertanyaan tersebut berhubungan dengan gerak yang akan dibahas dalam Materi Pelajaran Kinematika Gerak.

(Baca artikel tentang Rangkuman Kinematika Gerak)

Dalam Materi Pelajaran Kinematika Gerak, Anda akan mempelajari gerak satu dimensi tanpa mempedulikan penyebabnya atau disebut dengan gerak lurus. Sebagai contoh, sebuah mobil yang bergerak pada lintasan yang licin dengan kecepatan tertentu. Anda dapat menentukan seberapa cepat mobil tersebut melaju dan seberapa jauh jarak yang dapat ditempuh dalam selang waktu tertentu. Untuk lebih mempermudah dalam memahami materi gerak dalam satu dimensi, pelajari bahasan-bahasan dalam Materi Pelajaran Kinematika Gerak dengan saksama. Langsung saja kita simak selengkapnya…..

A. Pendahuluan dan Pengertian

Gerak adalah satu kata yang digunakan untuk menjelaskan aksi, dinamika, atau terkadang gerakan dalam kehidupan sehari-hari. Suatu benda  dikatakan bergerak apabila kedudukannya berubah terhadap acuan/posisi tertentu. Suatu benda dikatakan bergerak bila posisinya setiap saat berubah terhadap suatu acuan tertentu. Konsep mengenai gerak yang dirumuskan dan dipahami saat ini didasarkan pada kajian Galileo dan Newton. Cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak disebut mekanika. Mekanika terdiri dari kinematika dan dinamika.

Kinematika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana gerak dapat terjadi tanpa memperdulikan penyebab terjadinya gerak tersebut. Sedangkan dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak dengan menganalisis seluruh penyebab yang menyebabkan terjadinya gerak tersebut. Seperti apa yang menyebabkan sebuah bulu ayam jatuh tidak bersamaan dengan kertas yang diremas. Padahal menurut Galileo semua benda akan jatuh bersamaan jika dijatuhkan dari ketinggian yang sama.

B. Gerak Lurus

Gerak lurus adalah gerakan suatu benda/obyek yang lintasannya berupa garis lurus (tidak berbelok-belok). Dapat pula jenis gerak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama. Seperti gerak kereta api di rel yang lurus.

1. Posisi

Posisi atau kedudukan adalah suatu kondisi vektor yang merepresentasikan keberadaan satu titik terhadap titik lainnya yang bisa dijabarkan dengan koordinat kartesius, dengan titik (0,0) adalah titik yang selain dua titik tersebut namun masih berkolerasi atau salah satu dari dua titik tersebut.

2. Jarak dan Perpindahan

Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda dalam waktu tertentu mulai dari posisi awal dan selesai pada posisi akhir. Jarak merupakan besaran skalar karena tidak bergantung pada arah. Oleh karena itu, jarak selalu bernilai positif. Besaran jarak adalah ‘s’.

Perpindahan adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda dari keadaan awal ke keadaan akhirnya. Perpindahan merupakan besaran vektor(untuk lebih jelasnya, simak gambar di bawah). Perpindahan hanya mempersoalkan jarak antar kedudukan awal dan akhir suatu objek. Besaran perpindahan adalah ‘d’. Untuk mengetahui perbedaan antara jarak dan perpindahan, mari kita simak gambar dibawah ini:

Heri dan Dita setiap pagi berangkat sekolah bersama-sama. Heri menempuh jarak 700 m, yaitu menempuh 300 m dari rumahnya menuju rumah Dita dan menempuh lagi 400 m dari rumah Dita menuju sekolah. Namun, perpindahan Heri sejauh 500 m dari rumahnya menuju sekolah.

3. Kelajuan dan Kecepatan

Kelajuan adalah besarnya kecepatan suatu objek. Kelajuan tidak memiliki arah sehingga termasuk besaran skalar. Rumus kelajuan adalah sebagai berikut:

 

Keterangan:v = kelajuan rata-rata (m/s)s = jarak (m)t = waktu tempuh (s)

Satuan diatas menggunakan SI. Sedangkan jika anda ingin menggunakan satuan km/h. Maka rubah saja satuan jarak menjadi ‘k’ dan waktu tempuh menjadi ‘h’.

Kecepatan adalah besaran vektor yang menunjukkan seberapa cepat benda berpindah. Kecepatan juga bisa berarti kelajuan yang mempunyai arah. Misal sebuah mobil bergerak ke timur dengan kecepatan 60 km/jam. Rumus kecepatan tidak jauh berbeda dengan rumus kelajuan bahkan bisa dikatakan sama. Rumusnya adalah sebagai berikut:

 

Keterangan:v = kecepatan rata-rata (m/s)s = perpindahan (m)t = selang waktu (s)

(Baca artikel tentang Apa Perbedaan Kecepatan dan Kelajuan?)

4. Gerak Lurus Beraturan

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak yang lintasannya lurus dan kecepatannya tetap. Cara menghitung jarak dari suatu gerak beraturan. Yaitu dengan mengalikan kecepatan(m/s) dengan selang waktu(s).

 

Keterangan:v = kecepatan rata-rata (m/s)s = perpindahan (m)t = selang waktu (s)

 

5. Gerak Lurus Berubah Beraturan

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya lurus dan kecepatannya berubah secara beraturan/berpola. Ada dua kemungkinan GLBB, yaitu GLBB dipercepat dan GLBB diperlambat. Rumus GLBB dituliskan sebagai berikut.

Keterangan:vt  = kecepatan akhir atau kecepatan setelah t sekon (m/s)v= kecepatan awal (m/s)a = percepatan (m/s2)t = selang waktu (s)s = jarak tempuh (m)

Selain itu, anda juga bisa menghitung jarak tempuh yang dialami benda yang bergerak lurus berubah beraturan dengan rumus luas matematika. Selengkapnya baca artikelMateri Pelajaran tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan.

Percepatan adalah perubahan kecepatan dalam satuan waktu tertentu. Percepatan termasuk besaran vektor. Satuan SI percepatan adalah m/s2. Percepatan bisa bernilai positif dan negatif. Bila nilai percepatan positif, hal ini menunjukkan bahwa kecepatan benda yang mengalami percepatan positif ini bertambah (dipercepat). Sedangkan bila negatif, hal ini berarti kecepatannya menurun (diperlambat). Jika gerak suatu benda lurus dan kecepatannya tidak berubah, maka resultan percepatannya adalah 0. Rumus percepatan adalah sebagai berikut.

 

Keterangan:a = percepatan rata-rata (m/s2)

= perubahan kecepatan (m/s)

= selang waktu (s)

C. GLBB dalam Kehidupan

1. Gerak Jatuh Bebas

Gerak jatuh bebas adalah gerak sebuah objek yang jatuh dari ketinggian tanpa kecepatan awal yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Benda-benda yang jatuh bebas di ruang hampa mendapat percepatan yang sama. Benda-benda tersebut jika di kenyataan mungkin disebabkan karena gaya gesek dengan udara. Rumus-rumus gerak jatuh bebas adalah sebagai berikut.

 

 

 

Keterangan:vt = kecepatan saat t sekon (m/s)g = percepatan gravitasi bumi (9,8 m/s2)h = jarak yang ditempuh benda (m)t = selang waktu (s)

 

2. Gerak Vertikal ke Bawah

Gerak Vertikal ke bawah adalah gerak suatu benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal dan dipengaruhi oleh percepatan. Rumus-rumus gerak vertikal ke bawah adalah sebagai berikut.

 

 

 

Keterangan:h = jarak/perpindahan (m)v= kecepatan awal (m/s)vt = kecepatan setelah t (m/s)g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)t = selang waktu (s)

 

3. Gerak Vertikal ke Atas

Gerak vertikal ke atas adalah gerak suatu benda yang dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan awal tertentu (v0) dan percepatan g saat kembali turun. Rumus gerak vertikal ke atas adalah sebagai berikut.

 

 

 

Di titik tertinggi benda, kecepatan benda adalah nol. Persamaan yang berlaku di titik tertinggi adalah sebagai berikut.

 

 

 

Keterangan:tnaik = selang waktu dari titik pelemparn hingga mencapai titik tertinggi (s)v= kecepatan awal (m/s)g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)hmaks = jarak yang ditempuh hingga titik tertinggi (m)

Saat mulai turun, persamaannya sama seperti gerak jatuh bebas. Rumusnya adalah:

 

 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa waktu saat naik sama dengan waktu saat turun.

Pengertian Kinematika dan Dinamika beserta Contohnya

Artikel ini membahas pengertian kinematika dan dinamika dalam fisika. Tepatnya dari cabang mekanika fisika. Mekanika merupakan cabang kajian mengenai gerakan benda.

Pengertian kinematika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana gerak dapat terjadi tanpa memperdulikan penyebab terjadinya gerak tersebut. Contoh kinematika adalah penghitungan kecepatan jatuh sebuah benda tanpa memperhitungkan perlambatan yang disebabkan oleh tekanan udara.

Pengertian dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak dengan menganalisis seluruh penyebab yang menyebabkan terjadinya gerak tersebut. Contoh dinamika adalah penghitungan jatuh sebuah benda yang memperhatikan perlambatan yang disebabkan oleh tekanan udara.

Perbedaan kinematika dan dinamika adalah sebagai berikut: Dinamika dapat menjelaskan mengapa kertas yang telah diremas kecepatan jatuhnya lebih tinggi dibandingkan selembar kertas utuh dengan berat yang sama. Sedangkan kinematika hanya menghitung secara nyata kecepatan kedua kertas tersebut walaupun hasilnya berbeda dan kesimpulannya berbeda. Sebenarnya, jika tidak ada tekanan udara (ruang hampa), kecepatan jatuh kedua kertas tersebut sama. Prinsip ini sama seperti prinsip kerja parasut yang harus mengembang secara sempurna ketika digunakan.